Monday, October 14, 2013

Ketika Takbir Berkumandang

Lantunan takbir diiringi tabuhan bedug menggema di seluruh dunia menambah semaraknya hari raya Idul Adha. Suara takbir bersahut-sahutan mengajak kita untuk sejenak melakukan refleksi bahwa tidak ada yang agung, tidak ada yang layak untuk disembah kecuali Allah, Tuhan semesta alam. Pada malam takbiran ini ada seorang gadis yang ingin sekali berqurban di hari Idul Adha. Dia pergi ke tempat penjualan hewan qurban bersama ibunya, tempat penjualan hewan qurban tersebut tidak jauh dari rumahnya. Sesampainya mereka di tempat penjualan hewan qurban, pedagang kambing itu mengenali sosok ibu dari gadis tersebut. Pedangang kambing itu berkata:

"Oh Ibu Yulie, ini anaknya ya? Mirip sekali sama Pak Yulie. Saya dulu sering ngobrol dengan beliau, beliau orangnya putih, suka memakai celana pendek dan orangnya ramah. Waktu beliau meninggal saya juga datang ke rumah beliau."

Kemudian gadis itu hanya memperhatikan pedagang kambing tersebut sambil sesekali melihat mata ibunya yang mulai berkaca-kaca. Gadis itu sangat tahu ibunya, ketika ada orang lain menceritakan tentang sosok ayahnya, pasti mata ibunya langsung berkaca-kaca sambil menyiratkan semua cerita tentang ayahnya. Gadis itu sangat terenyuh karena tidak menyangka seorang penjual kambing yang baru saja ia kenal tiba-tiba menceritakan tentang kebaikan alm. ayahnya. Dalam hati kecilnya gadis itu berkata:

"Terima kasih Allah, Engkau telah memberikanku seorang ayah yang kebaikannya selalu diingat sepanjang masa walaupun jasadnya telah tiada, tetapi suri tauladannya menjadi contoh untuk semua orang yang pernah mengenal beliau."

:")